Menko Airlangga Apresiasi Dukungan New Zealand Untuk Kepemimpinan ASEAN Di Indonesia 2023

Dilaporkan oleh jurnalis Francis Odeoda

JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memuji dukungan Selandia Baru terhadap kepemimpinan ASEAN di Indonesia pada 2023.

Airlangga mengapresiasi sikap dan dukungan Selandia Baru.

Hal itu disampaikan Airlangga saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Selandia Baru pada Jumat (18/11/2022) di Bangkok bersama para Menteri Kabinet dan Wakil Menteri Perdagangan.

“Kami membahas dukungan Selandia Baru terhadap kepemimpinan ASEAN di Indonesia 2023,” kata Airlangga.

Di tempat, Airlangga juga mengucapkan terima kasih atas hasil KTT G20 di Bali baru-baru ini.

Ini termasuk mendukung potensi pengembangan energi panas bumi terbarukan di Indonesia dan pengembangan hidrogen hijau.

Berdasarkan hal tersebut, Airlangga mendesak para menteri negara-negara Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) untuk meningkatkan kualitas investasi ekonomi hijau dan memperkuat capacity building dan transfer teknologi.

Ia juga mengatakan bahwa Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik harus membentuk mekanisme pembiayaan untuk mendukung negara-negara anggota dalam melaksanakan transisi hijau.

Menurut Airlangga, Indonesia sendiri membutuhkan sekitar $322,8 miliar untuk memenuhi target Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) 2030, membutuhkan mekanisme pendanaan inovatif termasuk sektor swasta, komunitas internasional atau kombinasi pendanaan lainnya.

Mengenai pembangunan kapasitas dan memfasilitasi transfer teknologi, negara-negara berkembang mengatakan mereka memiliki kapasitas kelembagaan yang terbatas dan kekurangan akses ke teknologi hijau.

Dia menyoroti pentingnya Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik sebagai inkubator gagasan untuk mempromosikan kerja sama konkret yang mendukung pertukaran pengetahuan dan informasi, dan kerja sama penelitian yang mendukung transisi hijau yang adil antara ekonomi APEC.

Pada saat yang sama, mereka menyatakan dukungannya terhadap inisiatif model ekonomi bio-cyclical growth (BCG) dan mendesak kerja sama ekonomi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).

“Model ekonomi BCG relevan dengan berbagai tantangan ke depan. Model ekonomi ini tidak hanya mendukung kebutuhan ekonomi saat ini, tetapi juga dapat mendukung keberlanjutan generasi mendatang.”

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *