Ketahanan Ekonomi Indonesia Jadi Daya Tarik Bagi Investor

Siaran pers, Imam Charol

JAKARTA – Indonesia memang bisa memanfaatkan ketahanan ekonomi daerah untuk menarik investor, kata Eko Listiyanto, Wakil Direktur Institute for Economic Development and Finance (Indef).

“Padahal, banyak keluhan dari investor bukan di tingkat nasional, melainkan pada saat proses persetujuan di daerah. Padahal, jika menarik investor atau membuat mereka mau terus berinvestasi di Indonesia. “

“Ya, kita harus agak pintar menerjemahkan sisi downside risk yang minimal ke pasar Indonesia,” kata Eko kepada wartawan, Kamis (12 Januari 2022).

Berbagai indikator makro menunjukkan ketahanan kondisi perekonomian Indonesia, dan lembaga internasional memperkirakan perekonomian Indonesia tahun depan masih akan tumbuh dengan tingkat inflasi yang moderat.

Memang, banyak negara besar, termasuk Inggris, AS, Uni Eropa, dan China, mengalami gejolak ekonomi.

“Hanya perlu disikapi dengan bahasa yang positif untuk menarik investor, karena jika mereka menunggu Eropa pulih, situasinya bisa sangat bergantung pada Rusia dan Ukraina. Mungkin butuh waktu,” katanya.

Selain itu, Indonesia harus mampu menarik investor asing dengan memanfaatkan kondisi geopolitiknya.

Eco mengatakan, banyak negara yang relatif dominan berinvestasi di China sedang mencari tujuan investasi baru untuk memoderasi tren berinvestasi di China.

“Banyak investor khawatir tentang ketergantungan mereka yang berlebihan pada China dalam hal investasi. Baru-baru ini, China telah membuat langkah politik yang relatif tidak sesuai dengan keinginan dunia,” kata Eco.

Ia mencontohkan Korea Selatan sebagai contoh negara investasi yang peduli dengan keberlanjutan investasi di China.

“Ini menjadi masalah bagi investor Korea yang ingin mengekspor ke AS, karena mereka sedang membangun pabrik di China. Investor Korea khawatir dalam jangka menengah panjang jika uangnya terus mengalir ke China,” katanya. .

Namun, kata Eco, investor yang masuk ke Indonesia pada akhirnya akan melihat realita di lapangan.

Karena itu, Eko menyarankan agar investor berusaha merasa nyaman di Indonesia.

Dan dia berkata, “Tentu saja, kami relatif tahan terhadap krisis, jadi bagus untuk disempurnakan dengan data makro, tetapi pada akhirnya kondisi aktual di lapangan yang menentukannya.”

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan situasi ekonomi tahun depan akan lebih sulit karena risiko resesi global.

Beberapa tantangan telah membebani ekonomi global: inflasi, penurunan pertumbuhan ekonomi, keuangan publik, dan krisis energi dan pangan.

Oleh karena itu, Jokowi mengimbau untuk tidak mempersulit upaya pemerintah menarik investor dan mengejar tujuan investasinya.

“Saya tidak ingin mendengar lagi kesulitan di pusat dan daerah. (*)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *