Hadapi Perubahan Iklim, PSL IPB Ajak Masyarakat Tingkatkan Ketahanan Pangan

JAKARTA – Forum Mahasiswa Pascasarjana Program Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (ECOLOGICA PSL IPB), Ikatan Alumni (HA) PSL IPB menggalakkan ketahanan pangan masyarakat bersama Kementerian Pertanian. krisis global.

Mehmet Jacaria, Ketua Ecologica PSL IPB, mengatakan sektor pertanian memberikan kontribusi signifikan terhadap perubahan iklim akibat dampak gas rumah kaca.

Faktor penyebabnya adalah penggunaan pupuk kimia dan pupuk yang tidak terfermentasi sempurna.

Hal tersebut disampaikan Mehmet Jakaria pada BTS Propaktani, simposium nasional dan rapat kerja HA PSL IPB yang digelar belum lama ini dalam rangka penguatan ketahanan pangan masyarakat terhadap perubahan iklim.

Simposium nasional dan Raker HA PSL membahas peran pertanian dalam ketahanan pangan dan ketahanan iklim serta solusi untuk memerangi perubahan iklim.

Profesor Hadi Susilo Arifin, Direktur Program Riset PSL IPB, mengatakan seminar nasional dan temu bisnis merupakan stimulus yang baik.

General Manager Tanaman Pangan Kelvin yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, saat ini sudah banyak kegunaan dari produk ramah lingkungan. Sebagian besar limbah produksi kemudian dikembalikan ke alam untuk digunakan sebagai energi dengan menggunakan prinsip 3R: kurangi, daur ulang, dan gunakan kembali.

“Saya mengusulkan untuk mendirikan usaha pertanian di kampus. Kami berkembang dari Sabang sampai Merauke. Kami tahu bagaimana menghasilkan produk yang sehat. Kami melihat pengemudi tidak hanya dari sudut pandang ekonomi, tetapi juga dari perspektif lingkungan dan sosial pertanian berkelanjutan ” kata Kelvin, Selasa (29/11/2022).

Kelvin juga menjelaskan bahwa nilai keberlanjutan merupakan hasil dari peningkatan aspek-aspek tersebut, karena integrasi masing-masing dicapai dengan meningkatkan aspek sosial dan ekonomi.

“Sebagai contoh di bidang ini, saya sudah lama tahu tentang biosakarida, yang bisa dimanfaatkan di berbagai daerah. Rumput yang dicampur biosakarida bukanlah pupuk atau pakan nabati atau pestisida. “Bermanfaat Kandungan hormon biosakarida ini kami uji di laboratorium dan hasilnya bagus semua. Kandungan jamur, spora, dan lain-lainnya tinggi.

“Anda akan menyadari bahwa nusantara adalah tanah harmoni. Harmoni ilmu lingkungan bukan hanya tanah, tetapi juga manusia dan lingkungan, sehingga semua tanaman yang tumbuh di Indonesia dapat diproduksi sebagai barang konsumen yang sehat, Indonesia akan terus menjadi gudang makanan dunia.” “.

Sri Wahuni, Presiden Direktur P4S SWEN Inovasi Mandiri, mengatakan subsidi pangan yang berdiri sendiri ditujukan untuk perusahaan pertanian terpadu yang terdiri dari beberapa unit usaha, namun utamanya terkait dengan efisiensi penggunaan input dan output pertanian.

Sisa dari satu bisnis pergi ke bisnis lain. Ini disebut alam ke alam. Anda dapat menggunakan halaman Anda untuk mendukung ketahanan pangan. Pertanian terpadu ini merupakan solusi untuk menjaga ketahanan pangan dan energi, menyediakan udara bersih dan menciptakan kondisi kehidupan yang nyaman.

“Luas lahan yang dibutuhkan untuk budidaya terpadu ini minimal 500 meter lahan subur. Di Siomas, 1.500 meter lahan bisa digunakan untuk bercocok tanam berbagai tanaman. Terdapat hampir 70 jenis tanaman di Kita harus bisa mengelola biogas untuk pembangkit, semua input dan output digunakan kembali dan tidak ada yang terbuang,” jelas Sri Wahuni.

“Hingga 70% kebutuhan pangan kami dapat dipenuhi dari tanaman yang ditanam di pekarangan kami. Kami mungkin hanya perlu membeli beras. Tetapi kebutuhan pangan lainnya dapat ditemukan di pekarangan kami.”

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *