Dilaporkan oleh jurnalis Echo Sotrianto
JAKARTA – Ignasius Gunan, mantan Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI), berbicara blak-blakan tentang bagaimana dirinya menggagas reformasi besar-besaran PT KAI.
Ia mengaku, hal pertama yang dilakukannya adalah meminta kepala stasiun untuk memperbaiki dan membersihkan toilet stasiun agar lebih layak digunakan penumpang.
Saat Jonah menjadi pembicara utama di sebuah simposium, “Ketika saya pertama kali menjabat, ‘Toilet harus bersih dan bermartabat. Orang lain bisa melakukannya.” Untuk merayakan Hari Toilet.
Direktur pusat memprotes karena Joon-an, direktur pusat, bahkan berbicara tentang kamar mandi sebagai direktur.
Kemudian dia mengancam akan menutup semua toilet di kantor kepala stasiun jika tidak dilakukan.
Setelah itu, toilet stasiun lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.
Junan mengenang saat itu 150 dari 750 stasiun di Jawa dan Sumatera dinaikkan atau diturunkan, dan terdapat 6.000 toilet.
Sementara itu, pada saat itu, 600 juta orang naik dan turun kereta dalam setahun.
“Kalau 10% dari 600 juta penumpang menggunakan toilet, berarti 60 juta penumpang dalam setahun menggunakan toilet di stasiun, dan rata-rata 10.000 orang menggunakan toilet per tahun,” ujarnya.
Gunakan Air dengan Bijak
Nanning Adewoso, Presiden Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), mengatakan toilet dan sanitasi merupakan dua hal yang saling bergantung karena sanitasi yang baik dan saniter dipengaruhi oleh toilet yang bersih, sehat, dan higienis.
Nining juga menganjurkan bagaimana kita menggunakan air dengan bijak dan menjaga lingkungan kita tetap bersih dan tidak terkontaminasi.
“Hal di atas dapat dilakukan dengan mengubah pola pikir dan perilaku setiap masyarakat, baik itu kota maupun kota.
Karena toilet sangat penting bagi semua orang, baik dewasa maupun anak-anak, maka salah satu kuncinya adalah memiliki kesadaran dan minat untuk membersihkan lingkungan melalui toilet.
Naning Adiwoso menambahkan setelah melalui masa wabah, faktor kesehatan menjadi yang utama, aktivitas masyarakat sudah mulai meningkat dan kini sangat tinggi, sehingga ketersediaan fasilitas umum yang aman dan nyaman harus didukung.
“Dalam hal ini, kamar mandi dimaksudkan agar para pemudik merasa aman dan nyaman kemanapun mereka pergi dan melakukan berbagai aktivitas,” ujarnya.
Ia mengatakan, Indonesia patut mencontoh China dan India, negara yang telah melakukan transisi besar-besaran di sektor toilet. semua