Aliansi Akhiri AIDS Pada Anak Indonesia Resmi Dibentuk

Siaran pers, Rina Ayo

JAKARTA – Hanya 25% anak Indonesia yang terinfeksi HIV mendapatkan terapi antiretroviral.

Menurut data epidemiologi UNAIDS, kendalanya adalah bisa mengasuh anak-anak yang berada di luar jangkauan.

Saat ini, obat HIV yang dikembangkan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan anak-anak belum cukup.

Direktur UNAIDS Krittayawan Boonto mengatakan pada kegiatan yang digelar di CGV Pacific Place, Kamis (1/12), “Kita masih jauh dari mengakhiri infeksi HIV baru pada perempuan dan anak. Mengatasi salah satu ketidakseimbangan dalam pencegahan AIDS” ujar. / 2022).

Program bersama PBB untuk HIV/AIDS di Indonesia diluncurkan tahun ini bekerja sama dengan Jaringan Positif Indonesia, Asosiasi Wanita Positif Indonesia, Yayasan Pelita Elmo, Lentera Anak Pelangi, dan Koalisi Nasional untuk Mengakhiri AIDS pada Anak.

“Koalisi Nasional Pemberantasan AIDS pada Anak di Indonesia diharapkan dapat berperan dalam peningkatan kualitas program HIV bagi kelompok perempuan, anak dan remaja.”

“Penguatan beberapa sektor penting untuk mendapatkan dukungan yang memadai bagi program HIV.”

“Negara juga harus memprioritaskan pendanaan program HIV untuk mengakhiri AIDS di Indonesia pada tahun 2030,” katanya.

Tahun ini, Hari AIDS Sedunia penuh dengan ketidaksetaraan gender, ketidaksetaraan yang dihadapi populasi kunci, dan ketidaksetaraan antara anak-anak dan orang dewasa.

Laporan tersebut juga menunjukkan bagaimana kendala fiskal memperburuk situasi dalam menangani ketimpangan.

“Dunia tidak akan bisa mengalahkan AIDS jika otoritas orang tua tetap kuat.

Menurut laporan baru-baru ini oleh Global, tanggapan terhadap AIDS menurun karena akses perawatan yang tidak setara antara orang dewasa dan anak-anak.

Lebih dari tiga perempat orang dewasa HIV-positif menggunakan terapi antiretroviral, sementara lebih dari separuh anak HIV-positif memakai obat penyelamat hidup.

Ini memiliki konsekuensi serius.

Pada tahun 2021, anak-anak akan mencapai 4% dari semua orang yang terinfeksi HIV tetapi menjadi 15% dari semua kematian terkait AIDS.

Situasi yang sama juga terjadi di Indonesia. Pada tahun 2021, 12% dari 27.000 infeksi HIV baru di Indonesia dan 9% dari 26.000 kematian terkait AIDS adalah anak-anak.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *